SELAYANG PANDANG
UPT SD NEGERI 18 GRESIK KECAMATAN KEBOMAS
SEKOLAH PEDULI DAN BERBUDUDAYA LINGKUNGAN
UPT SD Negeri 18 Gresik merupakan salah satu Sekolah Negeri yang
terletak di Kelurahan Gulomantung Kecematan Kebomas Kabupaten Gresik yang luas
lahannya 1.000 m2 dengan jumlah murid
sebanyak ± 311 siswa/siswi serta ± 16 guru dan 4 tenaga non guru. Lokasi
sekolah tergolong masih berada ditengah hutan dan perbukitan. Bagian depan
terdapat hutan dan gunung batang serta masih ada peninggalan sejarah religi
Sunan Giri yaitu “ Sumur Gemuling “ dan telaga tempat pemandian yang masih
digunakan sehari-hari oleh warga sekitar desa Gulomantung. Dibagian belakang
sekolah masih terhampar perkebunan dan tanah kosong milik warga. Namun asrinya
lokasi UPT SD Negeri 18 Gresik juga banyak berdiri pabrik – pabrik kayu yang
masih berproduksi dan sempitnya akses jalan yang kadang membahayakan peserta
didik, disebabkan kendaraan berat pengangkut kayu juga berlalu lalang melintasi
jalan. Akan tetapi kondisi jalan tidak membuat UPT SD Negeri 18 Gresik untuk
tetap eksis dan memperbaiki serta mencari solusi agar peserta didik dapat
bersekolah dengan nyaman dan aman.
Bermodal
dari kondisi fisik, jumlah siswa yang banyak, jumlah tenaga pendidik dan non
kependidikan, serta lokasi yang strategis, maka UPT SD Negeri 18 Gresik secara
berkelanjutan akan terus berupaya untuk dapat mengembangkan seluruh potensi
seperti disampaikan. Tindakan konkretnya adalah berbenah diri melalui kebijakan
– kebijakan yang dapat mendukung terciptanya sekolah menjadi tempat yang baik
dan nyaman, dimana peserta didik dan warga sekolah lainnya dapat memperoleh
segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat digunakan
sebagai dasar menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita –
cita pembangunan berkelanjutan.
Di
atas telah dikemukakan bahwa secara berkelanjutan UPT SD Negeri 18 Gresik
senantiasa berbenah diri hingga menjadi tempat yang baik dan nyaman bagi
seluruh warga sekolah. Strategi dan kebijakan yang mendukungnya adalah
mewujudkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan. Kendati demikian, UPT SD
Negeri 18 Gresik menyadari bahwa untuk mewujudkan hal tersebut masih banyak
aspek – aspek yang perlu dibenahi dan dikembangkan, antara lain kebijakan
sekolah untuk mengembangkan sikap peduli dan berbudaya lingkungan hidup,
pengembangan kurikulum berbasis lingkungan, pengembangan kegiatan yang berbasis
partisipatif dan pengembangan dan atau pengelolaan sarana pendukung sekolah.
Keempat hal tersebut secara holistik merupakan aspek penting yang seharusnya
dikembangkan secara proporsional guna mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya
lingkungan.
Jika
merefleksi kondisi nyata di UPT SD Negeri 18 Gresik saat ini, maka dapat disampaikan
empat aspek pendukung sekolah peduli dan berbudaya lingkugan masih banyak yang
perlu dioptimalkan. Kebijakan sekolah untuk melaksanakan empat aspek tersebut
belum lengkap.
Terkait dengan ini
dapat disampaikan kondisi nyata sebagai berikut :
Mulai tahun 2012 Tempeh memiliki visi dan misi yang
mengembangkan sikap sadar lingkungan yaitu “ Terwujudnya Warga Sekolah yang Bertaqwa, Berprestasi, Berwawasan
Iptek, dan Bertanggung Jawab Moral”. Dan mulai Tahun 2015/2016 ada
perubahan Visi menjadi “Terwujudnya Warga Sekolah yang
Bertaqwa, Berprestasi, Berwawasan Iptek, dan Bertanggung Jawab Moral serta
Peduli Terhadap Lingkungan”. UPT SD Negeri 18 Gresik menyadari
bahwa masih banyak kebijakan sekolah yang harus dikembangkan terutama berkaitan
dengan peningkatan SDM di bidang PLH. Kegiatan rutin tahunan yang berkaitan
dengan hari – hari lingkungan hidup terlaksana, terutama dalam kegiatan di
lingkungan sekolah. Sekolah telah mengadakan kampanye hemat Sumber Daya Alam. Kampanye
Pengolahan sampah, serta slogan-slogan budaya bersih dan sehat di lingkungan
sekolah telah dilaksanakan, sehingga tumbuh kesadaran semua warga sekolah.
Berkaitan
dengan kurikulum sekolah yang berbasis lingkungan hidup mulai tahun pelajaran
2016/2017 sudah menjadi monolitik melalui mata pelajaran mulok (muatan lokal),
yaitu Pendidikan Lingkungan Hidup dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Dengan demikian, secara bertahap UPT SD Negeri
18 Gresik telah memulai kegiatan ini dalam bentuk kepedulian dan berbudaya
lingkungan Isu lokal yang menjadi topik pembelajaran LH diantaranya mengangkat
isu pengolahan sampah, daerah resapan, lahan kritis, kelestarian pohon lindung,
menggali kearifan budaya lokal dalam menjaga kelestarian alam. Pengembangan
materi LH dilaksanakan melalui berbagai cara diantaranya dengan diskusi,
presentasi, observasi, dan praktek lapangan seperti mendaur ulang sampah
plastik yang menjadi permasalahan terbesar dikabupaten Gresik. Sedangkan isu
global/umum antara lain : pencemaran lingkungan, perubahan lingkungan, keanekaragaman
hayati, banjir, pemanasan global, ozon dan alih fungsi hutan serta bukit.
Pengembangan ini tertuang dalam RPP pada pendidikan lingkungan hidup.
Terkait
dengan pengembangan kegiatan yang berbasis partisipatif, kegiatan yang
mendukung LH dikembangkan melalui kegiatan ekskul bagi kader-kader Adiwiyata.
Dengan menyebut dirinya Pioner Green Care ( Pelopor Peduli Lingkungan) yang
anggotanya diambil dari siswa kelas atar. Dengan harapan kakak kelasnya mampu
mengkader adik-adik kelas bawah untuk membiasakan menjaga kebersihan
dilingkungan sekolah dengan kegiatan berkampanye setiap dijam istirahat
memberikan himbauan untuk membuang sampah pada tempatnya dan menyesuaikan
sampah organik dan anorganik dengan upaya pembelajaran berlangsung nyaman dan
lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat, sekolah menata ruang-ruang kelas
dengan ventilasi udara yang cukup , mengatur cahaya ruang secara alami,
memelihara dan mengatur pohon peneduh dan melaksanakan penghijauan secara
seimbang. Sedangkan untuk menjaga kebersihan secara terus-menerus maka sekolah
juga menyediakan tenaga khusus sanitasi sekolah, dan tenaga sanitasi sekolah
ini juga melibatkan guru dan siswa. Upaya yang lain adalah penyusunan jadwal
kegiatan membersihkan toilet oleh siswa, mengadakan air bersih yang mencukupi
bagi warga sekolah, memelihara dan membersihkan drainase di dalam dan di
lingkungan sekolah, termasuk sampah. Juga tidak kalah pentingnya himbauan hemat
SDA, berupa sikap hemat listrik, air dan ATK (pemanfaatan kembali kertas yang
tidak terpakai)
Dengan mengikuti program adiwiyata, ungkapan yang patut
kita haturkan kehadirat Allah SWT, semoga UPT SD Negeri 18 Gresik ditakdirkan
menjadi salah satu Sekolah yang Peduli dan Berbudaya lingkungan atau yang
dikenal dengan Sekolah Adiwiyata, meskipun jauh sebelum ada program tersebut
sekolah juga sudah melakukan kegiatan cinta lingkungan yaitu dengan lomba
kebersihan kelas secara periodik. Dengan mengikuti program Sekolah Adiwiyata
lebih banyak hal yang dapat dilakukan dan diperbuat demi menyelamatkan lingkungan
terutama bumi yang hanya satu ini.
UPT SD Negeri 18 Gresik mengikuti program sekolah peduli dan berbudaya lingkungan sejak tahun2015/2016 sebagai Sekolah Adiwiyata Kabupaten dan pengajuan masuk sebagai Sekolah Adiwiyata Propinsi saat ini. Tantangan yang utama menjadi sekolah peduli dan berbudaya lingkungan adalah mengubah perilaku warga sekolah terutama siswa karena setiap tahun ada siswa baru, dan ini membutuhkan kesabaran dan ketelatenan kita sebagai pendidik. Selain itu yang perlu difahamkan adalah menanamkan kepada semua warga bahwa sekolah Adiwiyata bukan lomba, sehinga setelah tercapai sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri selesai kegiatanya, melainkan sebagai sekolah peduli dan berbudaya yang selamanya konsisten dalam melakukan kegiatan lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar